A. SEJARAH KAPITALISME
SEJARAH KAPITALISME dapat
ditelusuri kembali kebentuk awal pedagang yang dipratikkandi Eropa Barat selama
Abad pertengahan. Sejarah ini mulai berkembang menjadi bentuk modern selama
awalperiode pada Protestan Negara Eropa Utara-Barat. Sejak tahun 2000 bidang ke
ilmuan “sejarah Kapitalisme telah muncul. Dengan demikian, kapitalisme adalah
sistem ekonomi dimana perdagangan , industry dan alat-alat produksi di
kendalikan oleh pemilik swasta dengan tujuan memperoleh keuntungan dalam
ekonomi pasar.
Rasionalisme menyatakan bahwa
kebenaran haruslah di tentukan atau didapatkan melalui pembuktian, logika,dan
analisis berdasarkan fakta, bukan berasar dari inderawi. Dengan kata lain,
orang-orang yang menganut paham ini menegaskan bahwa beberapa prinsip rasional
yang ada dalam logika, matematika, etika, dan metafisika pada dasarnya benar.
Jadi kita sebagaimana manusia jangan lah mengikuti cara berfikir yang salah,
misalnya menurut pendapat para ahli di bidang kesehatan itu beranggapan bahwa
dengan memakan atau mengkonsumsi empat sehat sempurna itu menjadikan kita
sebagai pribadi yang pandai dan sehat. Namun tak sedikit pula yang berangkapan
bahwa menjadi pandai itu tidak haruslah mengkonsumsi atau memakan-makanan yang
seimbang, karena pandai itu merupakan kuasa dari Tuhan Yang Maha Esa.
Manusia sebagai mahluk yang
berpikir dibekali rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu inilah yang mendorong untuk
mengenal, memahami dan menjelaskan gejala-gejala alam, serta berusaha untuk
memecahkan masalah yang dihadapi. Dari dorongan rasa ingin tahu dan usaha untuk
memahami dan memecahkan masalah menyebabkan manusia dapat mengumpulkan
pengetahuan.
Pengetahuan yang diperoleh
mula-mula terbatas pada hasil pengamatan terhadap gejala alam yang ada,
kemudian semakin bertambah dengan pengetahuan yang diperoleh dari hasil
pemikirannya. Kemudian pengetahuan yang didapatnya, terus dikembangkan sehingga
manusia sampai saat ini terus berkembang dan akhirnya manusia dapat menciptakan
beberapa benda untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Maka dari itu di sini kami akan
menjelaskan proses berkembangnya pola pikir manusia yang terus berkembang dari
zaman ke zaman, dari dahulu sampai sekarang.
B. Proses Perkembnagan Pola Pikir
Sejak lahirnya di muka bumi ini,
manusia bersentuhan dengan alam. Persentuhan dengan alam menimbulkan
pengalaman. Alam memberikan rangsangan kepada manusia melalui pancaindera.
Jadi, pancaindera merupakan alat komunikasi antara alam dengan manusia yang
membuahkan pengalaman. Pengalaman itu saat demi saat bertambah, karena manusia
ingin mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang hakiki; apa, bagaimana, dan
mengapa, baik atas kehadirannya di dunia ini, maupun atas segala benda yang
telah mengadakan kontak dengan dirinya.
Perkembangan pola pikir manusia ini
dari zaman ke zaman terus berubah bahkan bertambah, karena dipengaruhi oleh
beberapa faktor, di antaranya : 1) Rasa
Ingin Tahu; Ilmu pengetahuan alam bermula dari rasa ingin tahu, yang
merupakan suatu ciri khas manusia. Manusia mempunyai rasa ingin tahu tentang
benda-benda di alam sekitarnya, bulan, bintang, dan matahari, bahkan ingin tahu
tentang dirinya sendiri (antroposentris).
Manusia sebagai mahluk, mempunyai
ciri-ciri :
- Memiliki organ tubuh yang kompleks dan sangat khusus terutama otaknya.
- Mengadakan pertukaran zat, yakni adanya zat yang masuk dan keluar.
- Memberikan tanggapan terhadap rangsangan dari dalam dan dari luar.
- Memiliki potensi berkembang biak.
- Tumbuh dan bergerak.
- Berinteraksi dengan lingkungannya,
- Mati.
Sesuai dengan ciri manusia pada
poin (1), yakni manusia mempunyai otak, maka manusia mulai tumbuh rasa ingin
tahunya, rasa ingin tahu ini tidak dimiliki oleh mahluk lain, seperti batu,
tanah, sungai dan angin. Sedangkan air dan udara bergerak dari satu tempat ke
tempat lain, namun gerakannya itu bukanlah atas kehendaknya sendiri, tetapi
akibat dari pengaruh ilmiah yang bersifat kekal.
Bagaimana halnya dengan
mahluk-mahluk seperti tumbuh-tumbuhan dan binatang? Misalnya daun-daun
cenderung mencari sinar matahari atau akar yang cenderung mencari air yang kaya
mineral untuk pertumbuhan hidupnya. Kecenderungan semacam ini terus berlangsung
sepanjang zaman. Bagaimana halnya dengan binatang yang menunjukkan adanya
kehendak untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain? Misalnya burung.
Burung bergerak dari satu tempat ke tempat lain didorong oleh suatu keinginan,
rasa ingin tahu. Ingin tahu apakah sutau tempat cukup aman untuk membuat
sarang?. Setelah mengadakan eksplorasi, tentu mereka jadi tahu. Itulah
pengetahuan dari burung tadi. Burung juga memiliki pengetahuan untuk membuat
sarang di atas pohon.
Bagaimana halnya dengan manusia?.
Manusia juga memiliki insting seperti yang dimiliki oleh hewan dan
tumbuh-tumbuhan. Namun manusia memiliki kelebihan yaitu adanya kemampuan
berfikir. Dengan kata lain, curiosity-nya tidak idle. Tidak tetap sepanjang
zaman. Manusia memiliki rasa ingin tahu yang berkembang, atau kemampuan
berfikir. Setelah tahu tentang apanya, mereka ingin tahu bagaiman dan mengapa
begitu.
Manusia mampu menggunakan
pengetahuannya yang terdahulu untuk dikombinasikan dengan pengetahuannya yang
baru, sehingga menjadi suatu akumulasi pengetahuan. Rasa ingin tahu manusia ini
menyebabkan pengetahuan mereka menjadi berkembang. Hal ini tidak saja meliputi
kebutuhan-kebutuhan praktis untuk hidupnya sehari-hari, seperti bercocok tanam
atau membuat panah atau lembing untuk berburu, tetapi juga berkembang sampai
pada hal-hal yang menyangkut keindahan.
Rasa ingin tahu semacam ini tidak
dimiliki oleh hewan. Rasa ingin tahu pada hewan hanya terbatas pada rasa ingin
tahu yang tetap. Yang tidak berubah dari zaman ke zaman. Hewan bergerak dari
satu tempat ke tempat lain hanya didorong oleh rasa ingin tahunya yang
bersangkutan erat dengan nalurinya saja.
Dengan selalu berlangsungnya
perkembangan pengetahuan itu tampak lebih nyata bahwa manusia berbeda dengan
hewan. Manusia merupakan mahluk hidup yang berakal serta mempunyai derajat yang
tertinggi bila dibandingkan dengan hewan atau mahluk lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Rasionalisme
http://zuhairistain.blogspot.com/2013/09/proses-perkembangan-pola-pikir-manusia.html?m=1